Sabtu, 24 Maret 2012

Maulid Nabi Muhammad S.A.W

Memperingati Acara maulid Nabi Muhammad S.A.W bersama Al banjari Al Maarif bangil, bersama-sama mengumandang kan sholawat Nabi demi mewujudkan Rasa kecintaan dan kerinduan yang mendalam kepada junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W, Sayang ane tidak hadir dalam acara tersebut, karena acara resmi dari sekolah sehingga ruanglingkup atau undagan di khususkan untuk murid-murid atau pun yang berkaitan dengan acara tersebut, tapi kalau lihat photonya temen2 pasti meriah acaranya ajiib..ajiiib..

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Ajib...ajibbbb cool banget

Unknown mengatakan...

oke banget

Jam'iyah Hadra Al Maarif

Jam'iyah Hadra Al Maarif
Kord.The Ras

Pecinta Sholawat

Al maarif Hadra, Atau Ikatan Seni Hadra Al maarif Yg Di landasi Rasa persaudaraan dan ikatan yg kokoh dalam men syiarkan Agama dan sholawat menjunjung tinggi Asas Pancasila, Sebagai dasar yg kuat untuk membangun generasi-generasi yg sehat Aqhlak maupun Batin dan ber pegang teguh pada Al qur 'an dan As sunnah..(Aswaja). Di bawah kepemmimpinanya Hadra maarif Bangil tumbuh dan berkembang menjadi panutan untuk sekolah2 lain, sosok seorang pemimpin yang tegas dan jarang guyon ini, mengapdikan dirinya untuk mengemban amanah dr para kakak2 seniornya terdahulu untuk memajukan hadra Al maarif ini..perjuanganya tidak kenal lelah dalam membina dan mengajarkan ilmu kepada santri-santinya, Al hasil Juara demi Juara diperoleh dr festifal2 sholawat yg di ikuti menggarumkan nama Sekolah, walaupun Beliau hanya seorang OB, namun semangatnya tinggi dalam mencetak generasi-generasi pemuda pecinta sholawat, dialah Ustd, Faishol SH.

Profil Hari ini

Profil Hari ini
Al Habib Ahmad bin husein assegaf

Aswaja bangil

Pengasuh Pon-pes Darul ihya liulumiddin,memperjuangkan Ahlussunah wal jamaah.
Di antara beberapa pesantren sunni yang komitmen terhadap akidah ahli sunnah wal jama'ah adalah Ma'had Darul Ihya' Li'ulumiddin Kauman Bangil, pesantren ini berada pas di jantung kota tepatnya di sebelah utara masjid Jami' dan alun-alun. Untuk menuju pesantren ini harus melintasi gang-gang yang banyak, wajah-wajah indo-arab berlalu lalang, karena lokasi berada di perkampungan arab keturunan. Demikian pula pesantren ini juga di asuh oleh seorang Habib yang tidak asing lagi bagi masyarakat Bangil yaitu Al-Fadhil Al-Habib Ahmad bin Husein Assegaf.

Ma'had darul ihya' ulumiddin mungkin tergolong baru di antara deretan nama pesantren yang menjamur di kota santri ini. Namun nama Habib Ahmad sudah cukup bersahabat, utamanya bagi masyarakat santri yang gemar mengaji dan dekat dengan para Habaib.
Sejarah pesantren ini berawal dari kedatangan Habib Ahmad dari tanah suci, setelah sekian tahun menuntut ilmu kepada seorang pakar Hadits di tanah Haram yaitu Prof.Dr.Abuya As-Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki Al-Hasani, Habib Ahmad akhirnya pulang ke Bangil, kepulangannya bersama sahabat seperguruannya yang sama-sama mengaji pada Abuya Maliki, yaitu K.H. Abdul Muis Turmudzi [MUI bondowoso] yang cukup berkesan bagi Habib Ahmad dan masyarakat Bangil kepulangan beliau diantar langsung oleh sang guru, Abuya As-Sayyid Muhammad Al-Maliki bahkan sampai ke rumah kediamannya. Sungguh kenangan yang terindah yang tak mungkin terlupakan.
Setelah kepulangannya dari Makkah, Habib Ahmad mulai mengajar dan merintis pesantren bersama Habib Hasan Baharun. Pesantren tersebut berada di daerah Raci Bangil dan kemudian dikenal dengan nama Ma'had Darul lughah Wad Da'wah. Selam kurang lebih 25 tahun Habib Ahmad berkhidmat dan mengajar di pesantren tersebut.
Setelah wafatnya Habib Hasan Baharun, pada tahun 2001 Habib Ahmad merintis pesantren sendiri. Lokasinya tepat berada di jantung kota Bangil dan bersebelahan dengan rumah kediaman beliau. Ma'had baru tersebut dibangun atas swadaya masyarakat tanpa ada bantuan dari pihak pemerintahan. Kemudian pesantren yang menjadi pusat pembentengan akidah Ahlussunnah tersebut diberi nama Pondok Pesantren Darul Ihya' Liulumiddin.